H.Abdullah Ibnus Salam

MENELUSURI JEJAK ISLAM DI TANJUNG KAKAP PART 1


Cuaca pada ketika habis turun hujan dan mendung,setelah menunaikan ibadah Sholat ashar, dengan menggunakan sepda motor saya langsung mendatangi sebuah rumah tak jauh dari rumah orang tua saya yaitu Rumah A.Majid A.Razak untuk mengajaknya mengunjungi Makam H.Abdullah Ibnus Salam.
Beberapa hari sebelumnya saya sudah pernah ketemu pria paru baya ini dan berdialog sebentar dengan beliau tentang sosok Ulama yang disebut batu penguji. Beliau adalah  H.Abdullah Ibnus Salam seorang Ulama dan Hafiz Qur'an. Kenapa disebut batu penguji,karena setiap ada guru yang ingin mengajar di Tanjung Kakap (Sungai Kakap) mesti ketemu beliau terlebih dahulu sebagai bentuk dari kontrol dari ajaran yang akan diajarkan kepada para murid.
Dalam perjalan terasa hujan rintik mulai menjatuhi bumi, sampailah disebut rumah Pak Wardi,dan bertanya-tanya kepada dia untuk mengetahui letak posisi makam tua, dan pak wardi pun memberi tahu lokasinya. Saya dan pak Majid dan Pak Ilham yang mengikuti dari belakang pun langsung menyusuri jalan yang diarahkan pak wardi.
Sepanjang jalan menuju lokasi makam, sudah tampak semak, kami sedikit kewalahan untuk melangkah. Tetapi itu tidak menghalangi semangat kami untuk mencapai titik lokasi makam miskipun hujan gerimis menerjang. Setelah berjalan sekitar 10 Menit akhirnya kamipun sampai ke Makam. Terlihat disekitar makan sudah tumbuh semak-semak dan tidak terawat. Makam H.Abdullah Ibnus Salam ini terbuat dari Batu dan dicat kuning disisi lain terdapat juga makam disebelahnya berjenis kelamin Perempuan yang diperkira adalah Isteri dari beliau.
Melihat dari arsitektur bangunan tersebut tidak penggunakan pelekat. Setelah mengambil gambar dan bercerita-cerita hujan deras pun turun dan kami bertiga langsung meninggalkan makam dan singgah dirumah pak bisek.
Sebagai orang timur ternyata isteri pak bisek menjamu kami dengan Kopi panas dan Kroket, pikir saya ini rezeki, kebetulan hujan lagi lebat lebat. Dengan kondisi pakaian yang basah kami pun berbincang-bincang dengan pak bisek."dulupun ade juga orang dari brunei yang nanya-nanyakan, tapi dia tadak ketemu makamnya"kate pak bisek. Menurut cerita orang tuanya dulu dekat makam tu ada pokok besak, jadi pas air banjir besar puluhan tahun yang lalu, yang herannya air disekitar pas makam  ini airnya bah itu berpusar-pusar atau berputar tambahnya dengan tatapan sedikit heran.
Sekitar 20 Menit kami berbincang-bincang akhirnya hujanpun redah, kami berpamit ke pak bisek  langsung pulang  ke rumah masing-masing.







Previous
Next Post »