Mitos

BUAYA KUNING PENUNGGU MUARA KAKAP

Kondisinya desa secara geografis yang dekat dengan laut tidak lepas dari cerita dan kejadian aneh yang pernah menimpa warga, bahkan setiap kemunculannya selalu dilakukan tradisi "Beri Makan Kampung" yang dipimpin oleh dukun desa/ tetua adat.
Ilustrasi Buaya Kuning
Tradisi "Beri Makan Kampung" ini bukan tanpa sebab, selain dikarenakan munculnya seekor "Buaya Kuning" di perairan Desa Sungai Kakap juga karena ada peristiwa hilang atau tenggelamnya seseorang dilaut kakap hingga orang tersebut tewas. Keberadaan buaya kuning ini menjadi anggapan sebagian orang, ia merupakan Penunggu Muara Desa. Karena Selain sosoknya seperti Buaya kebanyakan, yang membedakannya adalah warna dari kulit buaya tersebut , bewarna kuning. Oleh karena itu "Buaya kuning ini dianggap sosok yang sangat misterius oleh sebagian orang pada masa dahulunya.
Ada sebuah peristiwa nyata yang dialami oleh saudara saya (imran) dan abang angkat saya (Ramli S), ketika sedang menanggok (teknik mendapatkan udang menggunakan (sauk-sauk) jaring yang berbentuk segita, kedua sisi jaring terbuat dari kayu, atau rotan dengan menyisir dari dasar) tepatnya tidak jauh dari Muara/ Kuala Kakap.Tanpa dia (Imran) sadari ternyata tidak jauh dari batang pohon yang sedang hanyut, disitu ada seekor buaya. Secara sepontan buaya tersebut mengagetnya dan langsung mengejarnya.Dia pun langsung berenang dengan cepat menghindari kejaran buaya tersebut. Selang sekitar 80 Meter Imran pun cepat ditarik Ramli S, ke darat dengan menggunakan Sauk-sauk.Dan pada akhirnya bisa selamat dari kejaran Buaya kuning tersebut.
Selain kejadian itu, pada dahulunya,Buaya Kuning sering muncul dipermukaan air. Setiap kali kemunculan, Dukung kampung selalu memberikan sesajian berupa ayam dan alat ritual lainnya.Hingga sekarang ini, Keberadaan Buaya Kuning itu sudah tidak pernah muncul lagi. Dan dukun tersebut juga sudah meninggal dunia.


 ANTU LAOT/HANTU LAUT

Ilustrasi Antu Laot
Selain keberadaan Buaya kuning,ada juga sosok aneh yang ada di laut kakap, yaitu sosok "Antu Laot" (Hantu Laut), cerita ini sudah terdengar dari semenjak saya kecil, bahkan sebagian penduduk dikakap juga tahu tentang cerita  Antu Laot ini.
Sosok Antu laot ini digambar oleh orang yang pernah kerasukan melihat Anto Laot (sebut saja namanya Rudi).Pada saat ia sedang sakit, dia didatangi sebuah sosok yang menyerupai seekor lutung, tangannya lebih panjang dari kakinya dan warna matanya merah.Awal kedatangan antu laut itu, bermula dari terdengar bunyi seolah-olah bebek /angsa lagi sedang makan di genangan air dibawah rumah pada malam hari.Awalnya Ia mengira itu adalah suara bebek atau angsa yang sedang makan,ternyata ketika diliat tidak satupun angsa atau bebek yang ada dibawah kolom rumahnya.Kondisi cuaca pada saat itu angin laut dan hujan begitu deras.Tak lama pun antu laot itu muncul.Menurut cerita orang tua-tua juga, antu laot ini selalu meminta korban atau tumbal.Itu bisa ditandai dengan kondisi laut yang kurang bersahabat dan terjadi tidak lazim alias bukan masanya (atau kita sering sebut musim gobar/ angin barat) dimana para nelayan tidak bisa melaut karena cuaca dilaut begitu ekstrim.
Jika hal seperti juga, dukun kampung /atau tetua adat melakukan lagi ritual "Beri Makan Kampung" dengan tujuan agar sosok atau makhluk antu laot ini tidak mengganggu warga yang tinggal dipesisir kakap. 

Dari dua sosok misterius "Buaya Kuning & Antu Laot" semuanya kembali Allahu'alam, namun cerita tersebut sudah turun temurun diceritakan.